Friday, January 26, 2007

Budaya & Pariwisata


The Prambanan temple is the biggest and a most beautiful Hindu temple about 20 minutes from Yogyakarta city. This magnificent Shivaite temple derives its name from the village where it is located. Locally known as the Loro Jongrang temple, or the temple of the "Slender Virgin" it is reputed to be the biggest and most beautiful Hindu Temple in Indonesia.17 kilometers east of Yogyakarta, the temple is believed to have been built by King Balitung Maha Sambu in the middle of the ninth century.Its parapets are adorned with a bas-reliefs depicting the famous Ramayana story. It has eight shrines, of which the three main ones are dedicated to Shiva, Vishnu and Brahma (all are manifestations of God in Hindu). The main temple of Shiva rises to a high of 130 feet and houses the magnificent statue of Shiva's consort, Durga.Prambanan Temple is beautiful temple, in fact, it is a group of temples. The biggest temple dedicated to Shiva (one of manifestation of God) with two other smaller ones, on its right and on its left, dedicated to Brahma and Wisnhu (manifestation of God) respectively. Reliefs decorating the walls of the temple depict the story of Ramayana.

Borobudur Temple (Forgotten Wonder of the World)

The Borobudur Buddhist sanctuary, more than a thousand years old, is recognized as one of the greatest stupa and World's wonder of its kind in the world. Today, it is the center of tourist attraction in Central Java. The name Borobudur is believed to have been derived from the Sanskrit words, Vihara Buddha Uhr, meaning the Buddhist Monastery on the hill. Borobudur temple is located in Muntilan, Magelang and is about 42 kilometers from Yogyakarta city. It is the greatest Buddhist work of art existing in the world.Borobudur's architects and sculptors designed it to serve the purpose of veneration, worship and meditation, though Borobudur is not a temple as such.Using untold number of labourers, the early architects designed the structure built around a natural mound of earth resting upon a stone foundation of two layers, square in plan with regular shaped projections making 36 corners in all. The top has a great stupa, standing 40 meters above the ground. The walls of the Borobudur are sculptured in bas-reliefs, extending over a total length of 6 kilometers. It has been hailed as the largest and most complete ensemble of Buddhist reliefs in the world, unsurpassed in artistic merit, each scene an individual masterpiece. Built around the turn of the 9th century A.D. It is said that if you put your arm through one of the bell-shaped stupa and can touch the stone within, you will have your wish come true. A must on your itinerary.


Brighton, Kota 'Tersehat' di Inggris
Brighton adalah kota yang memiliki tingkat kesehatan rata-rata warga orang perorang yang paling baik, dengan menilai dari jumlah pelatih kebugaran jasmani, klub kesehatan, klub yoga serta jumlah toko-toko yang menjual produk makanan sehat, demikian menurut hasil survei yang dipublikasikan pada hari Jumat, 5 Januari 2007. Hasil survei tersebut melihat dan menilai 19 data statistik yang meliputi masalah kesehatan, kebugaran dan lingkungan, dan wilayah yang terletak di Inggris selatan itu memiliki angka tertinggi penduduknya yang menikmati asupan makanan berupa sayuran dan buah-buahan sedikitnya lima porsi sehari (sekitar 29%).
Penelitian tersebut dilakukan untuk stasiun televisi Sky Travel dengan membandingkan 15 kota lainnya di kerajaan Inggris. Bristol dan London adalah kota-kota yang berpredikat 'sehat' berikutnya yang kemudian diikuti oleh Liverpool, Glasgow, dan Sheffield.
Dikatakan warga Brighton memiliki usia harapan hidup rata-rata 78 tahun, satu tahun lebih tua dari 15 kota-kota lainnya. Mereka, para warga Brighton, pergi ke tempat bekerja mereka dengan berjalan kaki atau bersepeda .
Dibandingkan dengan kota-kota lainnya kota tersebut memiliki toko yang menjual produk makanan sehat tiga kali lebih banyak untuk setiap warganya dan memiliki dua setengah kali lebih banyak pelatih kebugaran jasmani dibandingkan dengan kota-kota lainnya.
Brighton juga memiliki klub yoga yang dua kali lebih banyak per satu orang penduduknya dibandingkan kota-kota lainnya, sementara tingkat penduduk yang memiliki kelebihan berat badan (obesitas) jauh dibawah rata-rata nasional.
Tahun lalu satu survei lainnya menemukan bahwa warga Brighton memiliki tingkat kadar kolesterol dan tekanan darah yang paling memenuhi standar kesehatan dibanding kota-kota lainnya di Inggris.

Tanah Toraja, Andalan Wisata Sulawesi Selatan
Tanah Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama Tongkonan. Atapnya terbuat dari daun nipa atau kelapa dan mampu bertahan sampai 50 tahun. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan.
Saking begitu melekatnya image Tanah Toraja dengan bangunan rumah adatnya ini, sebagai bentuk promosi pariwisata dan untuk menggaet turis Jepang ke daerah ini, maka rumah adat pun dibangun di negeri “matahari terbit” itu. Bangunannya dikerjakan oleh orang Toraja sendiri dan diboyong pengusaha pariwisata ke negari sakura. Sekarang di Jepang, sudah ada dua Tongkonan yang sangat mirip dengan Tongkonan yang asli. Kehadiran Tongkonan selalu membuat kagum masyarakat negeri tersebut karena bentuknya yang unik. Perbedaannya dengan yang ada di Tanah Toraja hanya terletak di atapnya yang menggunakan daun sagu (rumbia).Masih banyak lagi daya tarik dari Tanah Toraja selain upacara adat rambu solo (pemakaman) yang sudah kesohor selama ini. Sebutlah kuburan bayi di atas pohon tarra di Kampung Kambira, Kecamatan Sangalla, sekitar 20 kilometer dari Rantepao, yang disiapkan bagi jenazah bayi berusia 0 - 7 tahun.
Meski mengubur bayi di atas pohon tarra itu sudah tidak dilaksanakan lagi sejak puluhan tahun terakhir, tetapi pohon tempat “mengubur” mayat bayi itu masih tetap tegak dan banyak dikunjungi wisatawan. Di atas pohon tarra yang buahnya mirip buah sukun yang biasa dijadikan sayur oleh penduduk setempat itu dengan lingkaran batang pohon sekitar 3,5 meter, tersimpan puluhan jenazah bayi.
Sebelum jenazah dimasukkan ke batang pohon, terlebih dahulu pohon itu dilubangi kemudian mayat bayi diletakkan ke dalam kemudian ditutupi dengan serat pohon kelapa berwarna hitam. Setelah puluhan tahun, jenazah bayi itu akan menyatu dengan pohon tersebut. Ini suatu daya tarik bagi para pelancong dan untuk masyarakat Tanah Toraja tetap menganggap tempat tersebut suci seperti anak yang baru lahir.
Penempatan jenazah bayi di pohon ini juga disesuaikan dengan strata sosial masyarakat. Makin tinggi derajat sosial keluarga itu maka makin tinggi pula tempat bayi yang dikuburkan di batang pohon Tarra tersebut. Bahkan, bayi yang meninggal dunia diletakkan sesuai arah tempat tinggal keluarga yang berduka. Kalau rumahnya ada di bagian barat pohon, maka jenazah anak akan diletakkan di sebelah barat.
Untuk menuju Tanah Toraja yang mengagumkan ini terdapat jalur penerbangan domestik Makassar - Tanah Toraja yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang delapan orang, yang memakan waktu 45 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar. Jika lewat darat, perjalanan yang cukup melelahkan ini membutuhkan waktu selama tujuh jam. Event menarik di kawasan wisata ini yaitu adanya upacara pemakaman jenazah (rambu solo) dan rambu tuka (pesta syukuran) yang merupakan kalender tetap tiap tahun. Selain event tersebut, para pengunjung bisa melihat dari dekat obyek wisata budaya menarik lainnya seperti penyimpanan jenazah di penampungan mayat berbentuk “kontainer” ukuran raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 10 meter serta tongkonan yang sudah berusia 600 tahun di Londa, Rantepao. Bagaimana? Tertarik melihat keunikan wisata budaya ini?

No comments: